Selasa, 07 Oktober 2014

DASAR DASAR DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

sebelum membahas jurus-jurus desain komunikasi visual sebelumnya kita harus tau apa yang di maksut dengan desain komunikasi visual (DKV)



desain grafis (graphic design) belakangan ini sering di sebut dengan DESAIN KOMUNIKASI VISUAL (DKV) yang memiliki peran mengomunikasikan suatu pesan atau informasi yang ditampilkan secara visual dengan berbagai kekuatan visual, seperti typografi, ilustrasi, warna, garis, layout, dan lain lain dengan menggunakan teknologi. desain komunikasi visual di katagorikan sebagai commercial art  merupakan perpaduan antara seni rupa (visual art) dan keterampilan komunikasi untuk tujuan suatu bisnis.

karya- karya desain komunikasi visual tidak dapat dihindari karena merampok  sebagian besar waktu kita dan perhatian manusia. setiap hari mata kita di paksa untuk meliahat logo logo suatu perusahaan contohnya ketika kita membuka halaman majalah, surat kabar, internet, televisi, poster, billbord, spanduk, banner, papan nama, kartu nama, alat elektronik, kendaraan bermotor, pesawat dan bentuk iklan iklan lainnya.  wahhhhh banyak dehhhh ga sanggup kalo di disebutkan semuanya. semua iklan tersebut berusaha keras merebut perhatian konsumen dengan menggunakan elmen-elmen visual.

      Unsur-unsur Desain
ada beberapa unsur visual yang perlu kita ketahui terlebih dahulu sebelum mendisain. belajar desain komunikasi visual terlebih dahulu perlu mengenal materi-materi dasar dan cara penataannya sehingga menciptakan komposisi desain yang harmonis, komunikatif, dan menarik pembaca.

elmen -elmen desain berikut sebenarnya sudah tidak asing lagi dan sering sekali terliahat oleh mata kita setiap hari kemana pun kita jumpai, elmen-elmen tersebut telah di uraikan di dalam buiku-buku seni rupa, yaitu :

  •  garis (line)
  • warna (color)
  • bidang ( shape)
  • gelap terang ( value)
  • tekstur ( texture)
  • ukuran ( size )
GARIS (line)
secara sederhana, garis dapat di artikan sebagai jejak dari suatu benda, ketika anda menggoreskan alat  tulis atau menggerakan mouse komputer, dan gerakan itu meninggalkan jejak, maka jejak itu bisa di sebut dengan garis. garis tidak memiliki kedalaman (depth), hanya memiliki ketebalan dan panjang. garis disebut elmen satu dimensi.

wujud garis sangat bervariasi, kita dapat memanfaatkannya sesuai kebutuhan desain dan citra yang diinginkan. garis lurus memiliki kesan kaku dan formal, garis lengkung memiliki kesan lembut dan gemulai. garis zig-zag memiliki kesan yang keras dan dinamis.garis tak beraturan memiliki kesan fleksibel dan tidak formal, garis-garis tersebut bisa kita gunakan untuk menjelaskan citra produk atau organisasi.
arah garis juga dapat kita atur sesuai mood yang kita inginkan atau sesuai citra siuatu perusahaan. garis horizontal memiliki kesan pasif, tenang dan damai, sedangkan garis vertikal memiliki kesan stabil, elegan dan gagah, garis diagonal memiliki kesan aktif, bergerak, dinamis dan menarik perhatian. 
kita dapat lebih kreatif lagi memainkan garis sebagai elemen desain yang artistik. garis bisa kita buat putus- putus, gradasi, tebal-tipis dan berfariasi sesuai mood kita atu sesuai citra perusahaan tersebut.


BIDANG (shape)
elmen grafis yang kedua adalah bidang (shape). bentuk apapun yang memiliki dimensi tinggi dan lebar di sibut bidang. bidang dapat berupa geometris (lingkaran, segitiga, segiempat, setengah lingkaran, elips dan bentuk bentuk yang tidak beraturan. bidang geometris memiliki kesan formal begitu juga sebaliknya, bidang non-geometris memiliki kesan tidak formal slow dan dinamis.

bidang geometris (atas) 
non-geometris (bawah)
memiliki citra formal 
dan informal


WARNA (colour)
 warna ialah salah satu elmen visual yang mudah menarik perhatian pembaca. 
namun demikian kita sebagai desainer perlu berhati-hati dalam menggunaan warna, apabila pemakain warna salah akan mengakibatkan rusaknya citra tersebut dan menghilangkan gairah pembaca. begitu juga sebaliknya jika kita menggunakan warna yang tepat, membantu pembaca lebih gairah (mood) membuat teks lebih bicara.

warna-warna kuat dan kontras 
pada majalah remaja untu citra dinamis
  
dalam seni rupa, warna dapat dilihat dari tiga dimensi 
  1. Hue- pembagian warna berdasarkan nama -nama warna, seperti merah, biru, hijau, kuning dan seterusnya
  2. Value- terang gelapnya warna
  3. Intensity- tingkat kejernihan warna
berdasarkan Hue (hju), warna menjadi tiga golontgan, yaitu
  • warna primer (primary colour) terdiri dari merah, kuning dan biru.

  • warna skunder terdiri dari campuran dua warna primer seimbang 1:1 
oranye = merah+kuning,
hijau = kuning + biru
ungu = biru+merah 
  • warna tersier (tiartiaty colour) yaitu kuning - oranye, merah oranye , merah-ungu biru- ungu, biru- hijau, dan kuning- hijau.
jika di susun melingkar, warna warna tersebut membentuk lingkaran warna (clour wheel)
Gelap-terang (value)
perbedaan nilai gelap-terang dalam desin grafis disebut value. salah satu cara menciptakan kemudahan baca adalah dengan menyun unsur-unsur visual secarasecara kontras gelap terang. kontras value bersifat relatif, sangat di pengaruhi oleh background dan elmen-elmen lain . value dalam desain grafis dapat digunakan sebagai menonjolkan suatu pesan ,informasi dan menciptakan citra. menggunakan warna lo kontras dapat menciptakankesan kalem, damai, statis dan tenang . begitu juga sebaliknya memakai warna yang kontras memberikan kesan dinamis, dramatis, enerjikdan bergairah . kontras warna dapat kita buat dengan memadukan warna-warna terang putih, kuning , hijau muda, dan lain lain dengan warna gelap hitam, ungu, biru tua dll.






Tekstur ( texture)

tekstur adalah nilai raba atau halus-kasarnya suatu permukaan benda. seperti halnya kita meraba sebuah batu , dapat kita rasakan adanya tekstur kasar . hal ini berbeda dengan meraba permukaan kaca yang memiliki tekstur halus. 



permukaan pohon yang kasar dan permukaan kaca yang halus, keduanya disebut texture nyata .

Format
besar kecilnya elmen visual perlu kita perhitungkan secara cermat sehingga desain komunikasi visual memiliki nilai kemudahan pembaca . langkah pertama mempermudah penyusunnan elmen-elmen desain adalah dengan membuat sekala prioritas (visual hierarchy). tulis semua informasi yang akan anda sampaikan, besar kecilnya ukuran huruf untuk judul, subjudul dan teks sebaiknya kita memperhitungkan sehingga dapat mempermudah pembaca.






2 komentar: